• TK ISLAM NURUL HUDA
  • Menjadi Sekolah Taman Kanak Kanak Islam Unggul, Berkarakter dan Berprestasi

BAD PRODUCT, GOOD PACKAGING

BAD PRODUCT, GOOD PACKAGING

Oleh : Nur Alam

Ada nasihat bijak, “Lihat apa yang dikatakan, jangan lihat siapa yang mengatakan.” Makna singkatnya, lihatlah isinya, jangan lihat bungkusnya.

Isi jauh lebih penting dari bungkus. Jangan sebaliknya, ga perlu isinya yang bagus-bagus amat, yang penting keren bungkusannya (Bad product, good packaging).

Ibnu Taymiyyah pernah berkata, “Ciri khas orang yang berakal adalah melihat sesuatu tidak terjebak dengan lahirnya”. Dalam keseharian, banyak orang yang tertipu dengan penampilan fisik, lupa melihat rahasia di balik penampilan fisik tersebut.

Rasulullah SAW. mengingatkan, “Sesungguhnya Allah tidak melihat penampilan dan harta-hartamu. Tapi Allah lebih melihat hati dan amal-amalmu.” (HR. Muslim).

Lebih tegas lagi, Imam Syafi’i, mengatakan, “Seagung-agung ibadah di antaranya adalah ketika Allah melihat ke dalam hati kita dan di dalam hati kita ini tidak ada yang diharap selain Allah.”

Kadang ada yang ucapannya memepesona, tapi untuk memperdayai orang lain. Ada yang penampilannya necis, tapi omongannya culas. Ada pula yang teriakannya lantang, ternyata itu hanya bungkus untuk menutupi kelemahannya. Silahkan, mau pilih bungkusnya atau isinya? Mau pilih omongnnya atau buktinya?

Sebuah botol ketika diisi air mineral, harganya bisa 5 ribuan. Diisi jus buah, harganya bisa 10 ribuan. Diisi madu, harganya ratusan ribu. Dan diisi minyak wangi harganya bisa jutaan. Nilainya menjadi bervariasi, padahal sama-sama dikemas dalam botol. Karena ‘isi’ yang ada di dalamnya berbeda.

Hidup ini menjadi lelah, menjemukan dan sia-sia, ketika pikiran hanya fokus mengurus bungkusan tapi mengabaikan isi. Maka, bedakanlah bagaimana seharusnya bungkus itu dan bagaimana seharusnya isi itu. Seperti diksi di bawah ini.

Rumah yang indah itu hanya bungkusnya, keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah itu isinya. Kekayaan itu hanya bungkusnya, hati yang ridha dan qana’ah itu isinya. Kecantikan dan ketampanan itu hanya bungkusnya, kejujuran dan punya rasa malu itu isinya. Jabatan itu hanya bungkusnya, berkhidmah yang ikhlas itu isinya. Dan rejeki itu hanya bungkusnya, keberkahan itu isinya.

Nasihat dari Ali bin Abi Thalib, “Lihat apa yang dikatakan, jangan lihat siapa yang mengatakan,” maknanya, apapun yang keluar dari dubur ayam, jika itu telur, ambillah. Tapi ketika itu keluar dari wanita cantik atau pemuda tampan, tolaklah. Begitulah kebaikan, bisa berasal dari mana saja, bukan dari siapa ia keluarnya.

Itulah nasihat kebaikan yang bisa diperoleh, mungkin dari anak-anak, orang terlantar bahkan dari orang gila sekalipun. Ketika berisi kebaikan, mengapa tidak kita ambil? Sebaliknya, ketika keburukan yang keluar dari seorang profesor, pejabat, bangsawan atau presiden sekalipun, maka tolak sejauh-jauhnya.

Janganlah mencibir sesuatu karena kulitnya, sebaliknya jangan terkagum-kagum karena bungkusnya. “Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. 2:216).

Dalam konteks di atas, ada hal yang sangat serius untuk menjadi ekstra perhatian kita.

Pertama, jangan pernah bermegah-megahan dalam membangun masjid Allah, karena dampaknya akan mengurangi nilai ‘ubudiyah’ dan kurang rasa 'tawadhu’ bagi yang hadir di dalamnya. Sering yang diperlihatkan di dalamnya nilai-nilai arsitektur dan kaligrafinya yang cenderung berlebihan.

Kedua, pengelola lembaga pendidikan, jangan hanya fokus pada kemegahan bangunan fisik bak hotel bintang lima plus diamond, tapi nilai-nilai spiritual para dosen, guru, karyawan dan anak didiknya cenderung diabaikan, bahkan akhlak mereka sangat menyelisihi syariat Allah. Terlebih sekolah yang berlabel Islam.

Ketiga, penyelenggara lembaga filantropi, jangan hanya dalam promonya saja untuk kemanusiaan di Palestina, Rohingya, Uighur dll., tapi dalam praktiknya sering menjadi ‘bancakan’ para pengelolanya. Masih ingat kasus ACT di Jakarta beberapa tahun lalu?

Keempat, pebisnis atau pengusaha, jangan pernah berlaku curang. Ingat, sudah berapa banyak jembatan, jalan raya, gedung, hotel yang ambruk. Pedagang di pasar-pasar, jangan pernah mengurangi ukuran atau timbangan. Bungkusnya 1 kg, tapi isinya hanya 8 ons.

Kelima, calon pejabat negara (legislatif, eksekutif dan judikatif) menjelang Pilpres dan Pileg 2024, sebelum diangkat sangat dekat dengan rakyat kecil dengan janji manisnya. Setelah jadi pejabat, tidak kenal lagi dengan rakyat kecil yang mengangkatnya.

Simpulan

Biasakanlah melihat isinya, bukan bungkusnya. Namun, bukan berarti bungkus tak penting, hanya saja isi harus mendapat perhatian yang lebih.

Prioritaskan isinya dan rawatlah bungkusnya. Karena kebaikan sekalipun ketika tidak dibungkus dengan kebaikan, akan menjadi hal yang kurang baik pula.
Fastabiqul khairat …
------------------------------------------------------------------
Jum’at Penuh Berkah, Kranggan Permai, 20 Rabi’ul Awwal 1445 H./6 Oktober 2023 M., pukul 04.55 WIB

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
ZAKAT FITRAH

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh Alhamdulillah..... Terimakasih banyak kepada ananda yang telah menyalurkan zakat fitrahnya ke sekolah KB-TK Islam N

02/04/2024 20:05 - Oleh Bagas - Dilihat 414 kali
GOD’S GUARANTEE

GOD’S GUARANTEE Oleh : Nur Alam Ada jaminan dari Allah (God’s guarantee) untuk duniamu. Tapi belum tentu untuk akhiratmu. Terus beribadahlah kepada-Nya sampai ajal menjemp

01/03/2024 06:38 - Oleh Bagas - Dilihat 351 kali
THE GREATEST POWER

THE GREATEST POWER Oleh : Nur Alam Jangan pernah remehkan kekuatan sebuah do’a. Do’a adalah senjata yang sangat ampuh (the greatest power) dalam hidup dan perjuangan setia

09/02/2024 08:11 - Oleh Bagas - Dilihat 500 kali
DON’T WANT TO BE PRANKED AGAIN

DON’T WANT TO BE PRANKED AGAIN Oleh : Nur Alam Jangan mau dikerjain lagi (Don’t want to be pranked again). Karena seekor keledai saja tidak mau (dikerjain) terjatuh dua ka

07/02/2024 19:20 - Oleh Bagas - Dilihat 410 kali
AVE OUR SOULS (SOS)

SAVE OUR SOULS (SOS) Oleh : Nur Alam Selamatkan jiwa kami (Save our souls), adalah sinyal marabahaya, seperti kapal karam, kecelakaan pesawat, kebakaran hutan dan kondisi darurat lain

07/02/2024 19:10 - Oleh Bagas - Dilihat 341 kali
APEL PRASIAGA - Kegiatan Upacara Bendera Pramuka Prasiaga KB/TK Islam Nurul Huda

APEL PRASIAGA Kegiatan Upacara Bendera Pramuka Prasiaga KB/TK Islam Nurul Huda, Perumahan Kranggan Permai, hari Rabu, 7 Februari 2024, di lapangan depan sekolah. In syaa Allah, lewat

07/02/2024 19:05 - Oleh Bagas - Dilihat 446 kali
Menanam Tanaman Kangkung

Menanam Tanaman Kangkung   Alhamdulillah, hari ini Kamis,18 Januari 2024.KB/TK Islam Nurul Huda melaksanakan kegiatan life skill yaitu menanam tanaman kangkung kegiatan ini diaw

18/01/2024 20:20 - Oleh Bagas - Dilihat 376 kali
Mengecat Botol Bekas sebagai pot Tanaman

Mengecat Botol Bekas sebagai pot Tanaman   Alhamdulillah, hari Ini Rabu 17 Januari 2024.KB/TK Islam Nurul Huda melaksanakan kegiatan Seni yaitu mengecat botol bekas menjadi pot t

17/01/2024 20:18 - Oleh Bagas - Dilihat 775 kali
BACK TO ZERO

BACK TO ZERO Oleh : Nur Alam Titik nol adalah ketika kita berada pada kondisi terendah dalam hidup ini. Dan siapa pun orangnya, tak menginginkannya kondisi tersebut. Tapi seringkali

17/01/2024 09:35 - Oleh Bagas - Dilihat 1184 kali
LIVING FOR LEARNING

LIVING FOR LEARNING Oleh : Nur Alam Ada dua filosofi hidup yang berbeda. Pertama, belajar untuk hidup (Learning for living). Dan kedua, hidup untuk belajar (Living for learning). Unt

17/01/2024 09:31 - Oleh Bagas - Dilihat 297 kali